Apabila manusia turut bergerak menyertai
waktu,
maka mesti ia perhatikan apa aktivitas yang ia lakukan
dalam mengikuti
pergerakan waktu. Apakah aktivitas kebaikan ataukah
sebaliknya.
Kalau aktivitas jelek yang ia lakukan niscaya ia akan
merugi dan
bila kebaikan niscaya keuntunganlah yang akan ia raih.
Kita pun
mesti ingat bahwa setiap aktivitas tadi baik berupa
perbuatan maupun
perkataan ada yang mengawasi dan mencatat. Firman Allah
' apa-apa yang kamu ucapkan dari perkataan
maka disisinya
ada malaikat yang dekat dan selalu menyertai'.(Qof:18)
Kenyataan seperti ini tentu akan menggugah
diri
seorang insan beriman untuk melihat dan mengetahui amala
kebaikan
yang semestinya ia lakukan dalam bergerak bersama waktu
BAGAIMANA SEORANG MUSLIMAH MEMANFAATKAN WAKTUNYA
- Tilawah Al Qur'an. Kita semestinya menyempatkan dan mengagendakan waktu kita untuk membaca firman-firman Allah. Membaca Al Qur'an adalah bentuk aktivitas yang bagus untuk memanfaatkan waktu kita. Bahkan padanya ada pahala yang besar. Pada setiap huruf dari ayat yang kita baca bermuatan pahala, ada 1 kebaikan. Padahal pada 1 kebaikan diganjar 10- 700 kali lipat. Salafus-shalih (para pendahulu yang shalih) senantiasa menjaga kontinuitas dalam membaca Al Qur'an dan mereka terbiasa mengkhatamkan Al Qur'an beberapa kali dalam sebulan. Adapun kita, apabila mempunyai kesibukan yang banyak maka paling tidak , kita menkhatamkan Al Qur'an minimal satu kali dalam sebulan. Untuk kontinuitasnya maka sebaiknya kita mulai membaca Al Quran pada awal bulan, nomor juz yang kita baca disesuaikan dengan tanggal yang ada. Hari ke 1 bulan tersebut kita baca juz 1, hari kedua juz dua hari ketiga juz tiga dan seterusnya sampai genap tiga puluh hari kita selesaikan tiga puluh juz Al Qur'an.
- Membaca buku-buku yang bermanfaat. Aktivitas ini kita lakukan dengan tujuan menambah ilmu dan staqofah kita. Mulailah kita baca buku-buku Islam yang membuat kita mampu berislam dengaan baik dan beribadah kepada Allah dengan ilmu yang benar. Dengan aktivitas membaca ini, kita akan tahu tentang bagaimana sebenarnya kedudukan wanita di zaman jahiliah sebelum islam. Kita pun akan mengetahui bagaimana sebenarnya kerancuan-kerancuan yang dibuat oleh musuh-musuh islam untuk menghancurkan keislaman seorang muslimah.
- Berdzikir
Kepada Allah.
Jadikan umur kita yang terbatas ini untuk terus ingat
kepada Allah.
Dzikir ini sebenarnya mudah untuk dilakukan dan semua
muslimah
bisa menjalankan dimanapun berada. Dzikir bisa kita
hiaskan di
bibir kita, ketika kita beraktivitas di rumah misalnya.
Kenapa
ia tak selayaknya kita tinggalkan? Karena ternyata
keutamaan dzikir
sangatlah banyak "Dan laki-laki serta perempuan yang
banyak berdzikir
kepada Allah" Rasul pun pernah bersabda
"Perumpamaan orang yang berdzikir dan tidak berdzikir seperti orang yang hidup dan orang yang mati (HR Bukhari dan muslim),seorang badui pernah berkata kepada rasulullah "sungguh syariat itu sangat banyak bagi saya, maka nasehatilah aku, Nabi bersabda "jadilah lisanmu selalu dalam keadaan dzikir kepadaa Allah (HR Ahmad)
- Mendidik anak. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab seorang ibu. Tarbiyah yang terpenting bagi seorang anak adalah adalah tarbiyah shalihah dan menumbuhkan sang anak di atas manhaj rabbani yang lurus. Tarbiyah seorang ibu dari sisi ini memegang peran yang sangat besar daripada seorang ayah, yang memang lebih banyak bertugas di luar rumah.Ibu shalihah yang menumbuhkembahkan anak dengan akhlaq yang mulia dan muamalah yang baik jelas akan menjadi qudwah bagi sang anak.
- Silatur
rahiim.
Aktivitas wajib bagi kita. Semestinya dengan aktivitas
ini kita
dapat memberikan lebih banyak manfaat kepada kerabat
kita, dengan
berkata dengan kata-kata yang baik, atau dengan
memberikan kaset
keislaman, buku-buku dan menasehati ketika dia lalai.
Karena Rasulullah
pernah bersabda
"Orang yang menunjuki kebaikan maka (pahalanya) seperti orang yang melakukan (HR. Bazzar)
- Mendengar kaset kaset yang bermanfaat. Kaset-kaset yang berisi ilmu-ilmu islam di saat ini begitu mudah untuk diperoleh dan mudah pula kita gunakan, khususnya bagi wanita yang punya kesibukan di rumah tangga bersama anak-anaknya. Kita dapat mendengarkan kaset tersebut ketika di dapur mempersiapkan makanan. Jangan kita biarkan sedikit pun waktu kita berlalu tanpa manfaat.
- Membantu orang tua kita. Bagi yang belum berkeluarga, kadang beberapa pelajar atau mahasiswi di musim-musim ujian menggunakan sebagian besar waktunya untuk belajar dan meninggalkan pekerjaan rumah agar dikerjakan oleh ibu atau pembantu. Benarkah yang demikian ini? Jawabnya adalah tidak benar, kita bisa belajar namun tugas rumah pun tak pantas kita tinggalkan,dan tentunya kita pun ingin agar ibu kita bisa banyak beribadah kepada Allah ta'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar